Rabu, 04 Desember 2013

kimia organik fisik


Artikel Asam Basa Menurut Arrhenius :
Arrhenius adalah ilmuwan yang berasal dari swedia dan seorang.menurutnya pengertian asam dan basa adalah sebagai berikut :

Asam => Zat yang di dalam air melepaskan  ion H+
Basa => Zat yang di dalam air melepaskan ion H-
            Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x
⎯⎯→Mx+       +          xOH
 
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

Berdasarkan teori Arrhennius yang menyebabkan asam suatu larutan adalah ion H+ yang dihasilkan saat proses ionisasi. Jumlah ion H+ dari ionisasi 1 mol asam disebut valensi asam, sedangkan anionnya disebut sebagai ion sisa asam.
           
Asam basa menurut Bronsted-Lowry :
Teori Brønsted-Lowry jelas menunjuk pada adanya ion hidronium secara nyata, teori ini diusulkan pertama kali pada tahun 1923 dan bukti pertama adanya ion hidronium ditemukan kira-kira satu tahun kemudian yaitu pada kristal asam perklorat monohidrat, HClO4.H2O yang menunjukkan kenampakan yang sama dengan kristal amonium perklorat, NH4+ClO4- atau H3O+ ClO4.
Asam basa menurut Lewis : didasarkan pada transfer pasangan elektron.
Asam menunjukkan spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa menunjukkan  spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.
Dari data di atas, saya dapat menciptakan permasalahan yaitu :
1.)    Masalah pertama menyangkut tingkah laku garam. Bagaimana garam yang seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun kenyataannya banyak garam yang bersifat tidak netral, jadi bertentangan dengan anggapan ini. Sebagai contoh, larutan ion fosfat dan karbonat bersifat basa, sebaliknya ion-ion amonium bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan ditunjukkan dengan oleh larutan NaH2PO4 yang bersifat basa. ??
2.)    Mengapa teori Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion ??
Tolong ya temand-temand di kasih penjelasannya . . . . . .

Selasa, 03 Desember 2013


MAKALAH KIMIA ORGANIK

REAKSI SENYAWA AROMATIK


DI SUSUN OLEH :
Nama              : Nova Liliyani. S
Nim                 : F1C111057



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2013/2014










Daftar Isi
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB  I : PENDAHULUAN..................................................................
          1.1. LATAR BELAKANG..........................................................
          1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................
          1.3. TUJUAN................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN.....................................................................
2.1. Sifat Senyawa Aromatik......................................................
          2.2 . Ikatan Dalam Benzena…………………………………....
2.3. Tata Nama Senyawa Benzena………..……………..........
2.4.Subtitusi Aromatik…...............…………………………....
2.5. Cara Penulisan Struktur Molekul Aromatik …………..
BAB III: KESIMPULAN...................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................





Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH Yang Maha Esa yang selalu
Melimpahkan rahmat dan karunianya pada kita semua,sehingga kami dapat membuat makalah kimia oraganik  dengan sebaik-baiknya.Adapun judul penulisan makalah ini adalah “Senyawa Aromatik”.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran guna untuk
penulisan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan yang membaca.








                                                                                                                                                 November 2012,


                                                                                                Penulis










BAB I
 PENDAHULUAN

I.1.    Latar Belakang
Dalam makalah ini, kami mengambil tema mengenai senyawa aromatik. Kami memilih tema ini karena kami rasa materi ini sangat penting untuk dipelajari. senyawa aromatic adalah senyawa yang mengandung cincin benzena.
Di dalam makalah ini akan di bahas tentang kimia senyawa aromatic polisiklik dan heterosiklik serta tatanama dari senyawa aromatik  yang kami sajikan pada bagian awal dari isi makalah. Hal ini kami lakukan karena kami menilai untuk memahami suatu materi, kita harus mengetahui konsep dasar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pada bagian inti materi.
Tatanama Senyawa Aromatik merupakan materi yang harus dipahami dengan baik karena    di dalamnya mencakupcukup banyak materi lainnya, seperti tatanama senyawa,sifat,fungsi,kegunaan,struktur,cara penulisan struktur molekul organik. terutama senyawa aromatik.Maka dari itu, kami berusaha untuk membuat materi senyawa aromatik  dalam makalah ini menjadi ringkas dan mudah dipahami.

I.2.    Tujuan Penulisan
                        1.      untuk mempelajari tatanama senyawa aromatik .
                        2.      untuk mempelajari materi-materi yang terkait dengan aromatik
                        3.      memahami tentang senyawa aromatik lebih mendalam

I.3.    Metode Penulisan
            Dalam menulis makalah ini, kami memperoleh kajian materi dari beberapa sumber, yaitu studi literatur dari buku-buku yang terkait dengan topik dan berbagai artikel dari internet.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN SENYAWA AROMATIK
Di dalam bidang kimia organik, struktur dari beberapa rangkaian atom berbentuk cincin kadang-kadang memiliki stabilitas lebih besar dari yang diduga. Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi.
Hal ini biasanya dianggap terjadi karena elektron-elektron bisa berputar di dalam bentuk susunan lingkaran atom-atom, yang bergantian antara ikatan kovalen tunggal dan ganda. Ikatan-ikatan ini bisa dipandang sebagai ikatan hibrida (campuran) antara ikatan tunggal dan ikatan ganda, setiap ikatan-ikatan ini adalah sama (identis) dengan ikatan yang lainnya. Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu sebuah cincin benzena (cyclohexatriena) adalah terbentuk dari cincin beranggota enam karbon yang bergantian, pertama kali dikembangkan oleh Kekulé. Model benzena ini terdiri dari dua bentuk resonansi, yang menggambarkan ikatan covalen tunggal dan ganda yang bergantian posisi. Benzena adalah sebuah molekul yang lebih stabil dibandingkan yang diduga tanpa memperhitungkan delokalisasi muatan. Benzena merupakan senyawa aromatic tersederhana dan senyawa yang telah seringkali dijumpai di depan.
Benzena pertama kali berhasil diisolasi (dipisahkan) dari residu minyak oleh Michael Faraday tahun 1825. Benzena digolongkan dalam senyawa aromatik paling sederhana. Pada tahun setelahnya diketahui benzena memiliki rumus molekul C6H6 dan termasuk dalam keluarga hidrokarbon. Dewasa ini sumber utama adalah benzene,benzene tersubtitusi dan senyawa aromatic lain adalah petroleum.Sampai tahun 1940, ter batubara merupakan sumber utama.Macam senyawa.ada 3 macam senyawa aromatic diperoleh sumber ini adalah hidrakarbon,fenol,dan senyawa heterlistik aromatic
Gambar:
Pada tahun 1873, Kekule menjelaskan struktur benzena sebagai cincin heksagon yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap berselang-seling. Struktur inilah yang paling mendekati sifat-sifat kimia benzena. Panjang ikatan karbonkarbon (C-C) dalam benzena sebesar 0,139 nm.
Gambar:
Panjang ikatan C-C itu lebih panjang dibanding ikatan rangkap (sebesar 0,133 nm) dan lebih pendek dibanding ikatan tunggal (0,147 nm).
Gambar:
Hal ini dikarenakan dalam benzena terjadi tumpang tindih orbital 2p yang paralel membentuk donut yang terletak diatas dan dibawah bidang cincin.

Hidrokarbonaromatic :
                   CH3         CH3                       CH3
toluene                                  p-xilena                                                   naftalena                       fenantrena
                        benzenatersubstitusi              senyawapolisiklik



Heterosiklik nitrogen aromatic :


                                N                                                    N
                              Piridina                                            kuinolina
Senyawa yang mengandung cincin benzene dan cincin heterosiklik aromatic dalam sistem-sistem biologi juga sangat biasa.Seperti :
      nikotina                            estron                                     asam urat





PERSYARATAN SENYAWA AROMATIK 
1.      Molekul harus siklik dan datar
  1. memiliki orbital p yang tegakluruspadabidangcincin
(memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi)
  1. Memilikielektron pi = 4n + 2 (aturanHuckle) ;
            n = bilanganbulat
4.      Tiap atom cincin ( cincin –cincin) harus memiliki orbital p tegak luruspada bidang cincin, jika suatu sistem tidak memenuhi kriteria ini , maka tak mungkin terjadi delokalisasi penuh elektron pi.

Rumusan ikatan valensi ( dari ) suatu senyawa aromatik biasanya menunjukkan suatu cincin dengan ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap.
Siklooktatetraena merupakan suatu senyawa semacam itu . siklooktatetraena bereaksi adisi dengan hidrogen halida dan dengan halogen. Reaksi-reaksi ini bersifat khas untuk alkena, tetapi tidak khas untuk benzena dan senyawa aromatik lain.
Siklooktatetraena tidak berbentuk datar, tetapi telah di buktikan berbentuk seperti bak mandi

  siklooktatetraenatidakaromatik8 elektron .
           
Ada salah aturan yang mengatakan senyawa  aromatik yaitu  ion siklopentadiena:
A.    Ion Siklopentadiena
Adalah suatu diena konjugasi dan tidak aromatik. Alasan utama mengapa tidak aromatik ialah bahwa satu atom karbon nya adalah , tidak . Karbon  ini tidak mempunyai orbital p, untuk ikut berikatan pi. Tetapi bila di ambilsatu ion hidrogen dari dalam siklopentadiena.
Masing- masing ion memiliki lima orbital molekul  (terbentuk dari lima orbital p, satu per karbon). Anion siklopentadiena dengan enam elektron pi (4n+) , menyisi 3 orbitalnya dan semua elektron pi ini berpasangan maka anion itu bersifat aromatik . tetapi kation itu hanya mempunyai elektron p(4n), yang harus mengisi 3 orbital. Maka elektron pi ini tak akan semuanya berpasangan. Jadi kation itu tidak bersifat aromatik.
 

                         Bersifat aromatik                                                       tidak bersifat aromatik

E

E
                                                                                                + 
                         4*                                                  5*                                  4*                                         5*
                          3* ↑↓                                    ↑↓     2*   terisi                  3*                                     2*  tak terisi
                                         1* ↑↓                                                                                    1* ↑↓                           penuh    
Siklopentadiena bersifat asam lebih kuat dari pada kebanyakan hidrokarbon lain karena anionnya bersifat aromatik dan karenanya terstabilkan secara resonansi. Meskipun siklopentadiena tidak sekuat suatu asam karboksilat, diena ini bersifat donor proton dalam kehadiran suatu  suatu basa kuat (pKa siklopentadiena = 16, serupa dengan pKa alkohol. Berbeda sekalai dengan pKa siklopentana).







2.2 SIFAT FISIS dan KIMIA HIDROKARBON
A. aromatik
         Seperti HIDROKARBON ALIFATIK dan ALISIKLIK, BENZENA dan
            HIDROKARBON AROMATIK bersifat NON POLAR
          Tidak larut dalam air
          Larut dalam berbagai pelarut organik
          BENZENA digunakan sebagai pelarut
          BENZENA dapat membentuk campuran AZEOTROP dengan air
         BENZENA bersifat TOKSIK – KARSINOGENIK (HATI-HATI MENGGU
            NAKAN BENZENA SEBAGAI PELARUT, HANYA DIGUNAKAN APABILA
            TIDAK ADA ALTERNATIF LAIN MISALNYA TOLUENA)
          Titik didih dantitik leleh lihat tabel berikut :
NAMA SEYAWA
TL,oC
TD,OC
BENZENA
5,5
80
TOLUENA
-95
111
o-XILENA
-25
144
m-XILENA
-48
139
p-XILENA
13
138

B.   Benzena

Sifat Fisik

a. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (27 oC).
c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50 oC
d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut nonpolar
e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar

Sifat Kimia

a. Benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripadaadisi
b. Halogenasi
Benzena dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis besi(III) klorida membentuk halida benzena dan hydrogen klorida.
Contoh :

d. Sulfonasi
Benzena bereaksi dengan asam sulfat membentuk asam benzenasulfonat, dan air.
Contoh :

e. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan nitrobenzena dan air.
Contoh :

f. Alkilasi
Benzena bereaksi dengan alkil halida menmbentuk alkil benzena dan hidrogen klorida.
Contoh:


2.3.TATANAMA SENYAWA AROMATIK
senyawa aromatic adalah senyawa yang mengandung cincin benzena.Penamaan senyawa ini adalah sebagai berikut:
1.     penanaman menurut sistem trival untuk beberapa senyawa tuturunan benzena sudah dikenal dari pada nama sistem IUPAC.contohnya seperti dibawah ini:
(Alil benzene)
(metal benzena)
(vinil benzene )
2.     jika molekulnya besar kompleks dan terikat pada cincin benzene ,maka penanamaanya mengikuti hidrokarbon ,dimana benzena menjadi salah satu subsituen dari hidrakarbon.
                                                          CH3                         CH3
Gugus fenil biasa juga disebut dengan gugus aril atau disingkat dengan Ph atau  Ar.
3.     jika terdapat lebih dari satu subsitituen terikat pada benzena ,maka penanamaanya adalah sebagai berikut :
-posisi  1:2 disebut orto
-posisi  1:3 disebut meta
-posisi  1:4 disebut para
4.     Jika benzene mengikat gugus fungsi ,maka penanaman adalah dengan menggunakan aril diikuti dengan gugus fungsinya.
          (asam benzene sulfonat)
          (benzamida )
          fenon)
OH   (Fenol hidroksi benzene)
COOH (asambenzoat benzene karboksilat)
CL (klorobenzena)
NH2 (anilina aminobenzena)

2.4. Tatanama Benzena

a. Benzena monosubstitusi
monosubstitusi adalah benzena dengan 1 substituen alkil.
Rumus:
Penamaan benzena monosubstitusi menurut IUPAC adalah dengan menyebutkan nama alkil disertai akhiran benzena.
Contoh :


b. Benzena disubstitusi
Benzena disubstitusi merupakan benzena dengan 2 substituen alkil. Apabila benzena mengikat 2 substituen, maka kemungkinan memiliki 3 isomer struktur, antara lain: Posisi 1,2 disebut posisi ortho Posisi 1,3 disebut posisi meta.
Gambar:

Penentuan nama benzena disubstitusi antara lain:
1) Menentukan posisi substituen (posisi 1,2/1,3/1,4)
2) Menentukan nama substituen dalam urutan alfabetnya
3) Menambahkan akhiran benzena.
Contoh :

Jika salah satu diantara 2 substituen yang terikat pada cincin benzena memberikan nama khusus (seperti tercantum dalam label nama trivial) maka senyawanya diberi nama sebagai turunan dari nama trivial tsb.
Contoh :

c. Benzena polisubstitusi
Benzena polisubstitusi adalah benzena yang terdiri dari 3/lebih substituen. Rumus yang mungkin terjadi:
Gambar:
Adapun tatanama benzena polisubstitusi adalah :
1) Menyebutkan semua substituen yang terikat beserta nomornya (urutan penomoran substituen sesuai alphabet dan dari angka yang terkecil).
2) Menambahkan kata “benzena” sebagai akhiran.
Contoh penamaan senyawa benzena polisubstitusi :

Jika salah satu dari 3 substituen memberikan nama khusus (trivial), maka senyawa benzena polisubstitusi diberi nama sebagai turunan dari nama khusus tsb.
Contoh :

Beberapa nama trivial benzena monosubstitusi antara lain:
Table:



2.5.IKATAN DALAM BENZENA
Meskipun rumus molekul benzena (C6H6) ditetapkan segera setelah penemuannya dalam tahun 1825, diperlukan 40 tahun sebelum Kekule mengusulkan struktur heksagonal untuk benzena.Struktur yang mula-mula diusulkan tidak mengandung ikatan rangkap (karena benzena tidak bereaksi yang katareteristik alkena). Agar taat-asas terhadap tetravalensi karbon, Kekule menusulkan dalam tahun1872 bahwa benzena mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap ynag berselang-seling. Untuk menerangkan adanya hanya tiga benzena terdisubtitusi, Kekule menyarankan  bahwa cincin benzena berada dalam kesetimbangan yang cepat dengan struktur dalam mana ikatan rangkap berada dalam posisi alternatifnya. Gagasan ini bertahan selama 50 tahun sebelum digantikan oleh teori resonans dan orbital molekul.
Rumus-rumus kekule untuk benzena ,yang menunjukan tiga ikatan rangkap danbukan lingkaran dalam cincin ,tidak menjelaskan kestabilanyang unik (dari ) cincin benzena
Namun rumus-rumus ini memiliki kelebihan-yakni memungkinkan menghitung banyak elektron pi dalam sekejab.sehubungan dengan teori resoniasi formula ini sangat berguna .oleh karena itu ,rumus kekule digunakandalam membahas reaksi-reaksi benzena .
Perhatikan orbital  benzena, benzena mempunyai enamkarbon dalam sebuah cincin. Cincin itu datar, dan tiap atom karbon mempunyai sebuah orbital p tegak lurus bidang cincin ini.
Tumpang tindihnya keenam orbital p mengakibatkan terbentuknya enam orbital molekul .bila diperhtikan keenam orbital molekulnya yang mungkin bagi benzena, akan nampak bahwa representasi awan pi aromatik sebagai suatu “donat rangkap”, barulah mewakili  (menyatakan) satu, , dari enam orbital molekul itu. Dalam orbital  ini, keenam – enam orbital p dari benzena bersifat sefase (in phase) dan tumpang- tindih secara sama ; orbital ini berenergi terendah karena tak memiliki simpul (node) di antara inti karbon.
          Orbital  dan orbital  masing-masing mempunyai satu bidang simpul di antara inti-inti karbon. Kedua orbital bonding ini bersifat berdegenerasi (degenerate, berenergi sama) dan energi itu lebih tinggi dari pada energi orbital molekul . Benzena dengan enam elektron p, mengisi orbital-orbital , , dan  masing-masing dengan sepasang elektron. Maka ketiga orbital ini merupakan orbital-orbital (dari) benzena.


E
                                                            6*                                                           orbital antibonding
2                                         3
                                1  
                             4*                                                                                    5*                            
                                           orbital bonding




SUBTITUSI SENYAWA AROMATIK
Pada substitusi aromatik, 1 substituen pada cincin arena (biasanya hidrogen) akan digantikan dengan substituen lainnya. 2 tipe utama adalah substitusi aromatik elektrofilik (reagen aktifnya elektrofil) dan substitusi aromatik nukleofilik (reagennya nukleofil). Pada substitusi aromatik radikal-nukleofilik, reagen aktifnya berupa radikal. Salah satu contohnya adalah nitrasi dari asam salisilat:
     Nitrasi dari asam salisilat

Reaksi penggandengan
Pada reaksi penggandengan, logam akan mengkatalisasi penggandengan di antara 2 fragmen radikal formal. Hasil yang biasanya didapat dari reaksi penggandengan adalah pembentukan ikatan karbon-karbon baru, misalnya alkilarena, vinil arena, biraril, ikatan karbon-nitrogen (anilina) atau ikatan karbon-oksigen baru. Contohnya adalah arilasi dari perfluorobenzena


Benzena tersubstitusi diberi nama dengan awalan orto,meta dan para,dan tidak dengan nomor-nomor posisi.awalan orto menunjukkan bahwa kedua substituen itu 1,2 satu sama lain dalam satu cincin benzena .meta menandai hubungan 1,3.dan para hubungan 1,4.
Penggunaan orto,meta,dan para sebagai ganti nomor-nomor posisis hanya di pertahankan untuk benzena tersubstitusi,sistem ini tidak digunakan untuk sikloheksanaatau sistem cincin lain.

Penggunaan awalan ini dalam menamai beberapa benzena tersubstitusi adalah sebagai berikut

Dalam reaksi  benzena akan digunakan istilah substitusi –orto (ataupun substitusi-meta  atau para ,atau orto-substitusi).prhatikan bahwa benzena monosubstitusi mempunyai dua posisi orto dan meta,tetapi hanya satu posisi para.
 

Jika terdapat tiga substituen atau lebih pada sebuah pada sebuah cincin benzena ,sistgem o, m, p, tak daoat lagi diterapkan.dalam hal ini,harus diterapkan .dalam hal ini,
         
Benzena sebagai suatu substituen disebut gugus fenil.bagaimana suatu substituen toluena disebut,bergantung pada lekatan


2.6.KEGUNAAN BENZENA
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi.
Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
Struktur Polistirena
3. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo.
Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:
Struktur Zat Pewarna Red No.2

Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.
4. Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat dan Turunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:
 Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

Asam asetil salisilat

 Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

Natrium Benzoat
 Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

Metil Salisilat

 Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.

Asam Tereftalat

 Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.

Parasetamol


Diagram Kegunaan Benzena dan Turunannya:


2.7. Pembutan Benzena

 

a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida berlebih akan menghasilkan benzena.
Contoh :
b. Mereaksikan asam benzenasulfonat dengan uap air akan menghasilkan benzena.
Contoh :
c. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
Contoh:
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan katalis Fe-Cr-Si akan menghasilkan benzena.
Contoh :

 

 

 

2.8. Kegunaan dan Dampak Benzena dalam Kehidupan

 

a. Kegunaan

1) Benzena digunakan sebagai pelarut.
2) Benzena juga digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat, plastik, karet buatan dan pewarna.
3) Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.
4) Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu benzena juga digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–66.
5)  Asam Salisilat
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal.
6) Asam Benzoat
Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
7) Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini disebut diazotisasi.
8). Toluena
Kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
7) Stirena
Jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik, bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
8) Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
9) Natrium Benzoat
Seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan sebagai bahan pengawet makanan dalam kaleng.


10) Fenol
Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
b. Dampak
1) Benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).
2) Benzena dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada konsentrasi tinggi, sedangkan pada konsentrasi rendah menyebabkan sakit kepala dan menaikkan detak jantung.
KESIMPULAN
1. Tatanama Senyawa Aromatik merupakan materi yang harus dipahami dengan baik karena    di dalamnya mencakupcukup banyak materi lainnya, seperti tatanama senyawa,sifat,fungsi,kegunaan,struktur,cara penulisan struktur molekul organik

2. Benzena dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis besi(III) klorida membentuk halida benzena dan hydrogen klorida.
3. salah satu dampak benzena adalah :
    benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).











DAFTAR PUSTAKA

Ralp J.Fessenden & Joan S.Fessenden KIMIA ORGANIK EDISI KE 3 JILID 1.Jakarta : Erlangga
Drs Parlan M.Si 2003. Kimia Organik I. Malang  JICA