MAKALAH KIMIA ORGANIK
“REAKSI SENYAWA AROMATIK”
DI
SUSUN OLEH :
Nama : Nova Liliyani. S
Nim : F1C111057
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
JAMBI
2013/2014
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I :
PENDAHULUAN..................................................................
1.1. LATAR
BELAKANG..........................................................
1.2. RUMUSAN
MASALAH......................................................
1.3. TUJUAN................................................................................
BAB II:
PEMBAHASAN.....................................................................
2.1. Sifat Senyawa
Aromatik......................................................
2.2 . Ikatan Dalam Benzena…………………………………....
2.3. Tata
Nama Senyawa Benzena………..……………..........
2.4.Subtitusi
Aromatik…...............…………………………....
2.5. Cara
Penulisan Struktur Molekul Aromatik …………..
BAB III:
KESIMPULAN...................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................
Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH Yang
Maha Esa yang selalu
Melimpahkan rahmat dan karunianya pada kita semua,sehingga
kami dapat membuat makalah kimia oraganik dengan sebaik-baiknya.Adapun judul penulisan
makalah ini adalah “Senyawa Aromatik”.
Makalah ini jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran guna untuk
penulisan makalah di
masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan yang membaca.
November 2012,
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam makalah ini, kami mengambil tema mengenai senyawa
aromatik. Kami memilih tema ini
karena kami rasa materi ini sangat penting untuk dipelajari. senyawa aromatic
adalah senyawa yang mengandung cincin benzena.
Di dalam makalah ini akan di bahas tentang kimia
senyawa aromatic polisiklik dan heterosiklik serta tatanama dari senyawa
aromatik yang kami sajikan pada bagian
awal dari isi makalah. Hal ini kami lakukan karena kami menilai untuk memahami
suatu materi, kita harus mengetahui konsep dasar terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan pada bagian inti materi.
Tatanama Senyawa Aromatik merupakan materi yang harus dipahami
dengan baik karena di dalamnya
mencakupcukup banyak materi lainnya, seperti tatanama senyawa,sifat,fungsi,kegunaan,struktur,cara
penulisan struktur molekul organik. terutama senyawa aromatik.Maka dari itu,
kami berusaha untuk membuat materi senyawa aromatik dalam makalah ini menjadi ringkas dan mudah
dipahami.
I.2. Tujuan Penulisan
1. untuk mempelajari tatanama
senyawa aromatik .
2. untuk mempelajari
materi-materi yang terkait dengan aromatik
3. memahami tentang senyawa
aromatik lebih mendalam
I.3. Metode Penulisan
Dalam menulis
makalah ini, kami memperoleh kajian materi dari beberapa sumber, yaitu studi
literatur dari buku-buku yang terkait dengan topik dan berbagai artikel dari
internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN SENYAWA AROMATIK
Di dalam bidang kimia
organik, struktur dari beberapa rangkaian atom berbentuk cincin
kadang-kadang memiliki stabilitas lebih besar dari yang diduga. Aromatisitas
adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya
terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal, atau orbit
kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah
sistem yang hanya terdiri dari konjugasi. Aromatisitas juga bisa dianggap
sebagai manifestasi dari delokalisasi siklik dan resonansi.
Hal ini biasanya dianggap
terjadi karena elektron-elektron bisa
berputar di dalam bentuk susunan lingkaran atom-atom, yang bergantian
antara ikatan kovalen tunggal dan ganda. Ikatan-ikatan ini bisa dipandang
sebagai ikatan hibrida (campuran) antara ikatan tunggal dan ikatan ganda,
setiap ikatan-ikatan ini adalah sama (identis) dengan ikatan yang lainnya.
Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu sebuah cincin benzena
(cyclohexatriena) adalah terbentuk dari cincin beranggota enam karbon yang
bergantian, pertama kali dikembangkan oleh Kekulé. Model benzena ini
terdiri dari dua bentuk resonansi, yang menggambarkan ikatan covalen tunggal
dan ganda yang bergantian posisi. Benzena adalah sebuah molekul yang lebih
stabil dibandingkan yang diduga tanpa memperhitungkan delokalisasi muatan. Benzena merupakan senyawa aromatic
tersederhana dan senyawa yang telah seringkali dijumpai di depan.
Benzena pertama kali berhasil diisolasi (dipisahkan) dari
residu minyak oleh Michael Faraday tahun 1825. Benzena digolongkan dalam
senyawa aromatik paling sederhana. Pada tahun setelahnya diketahui benzena
memiliki rumus molekul C6H6 dan termasuk dalam keluarga hidrokarbon. Dewasa ini sumber utama adalah
benzene,benzene tersubtitusi dan senyawa aromatic lain adalah petroleum.Sampai
tahun 1940, ter batubara merupakan sumber utama.Macam senyawa.ada 3 macam
senyawa aromatic diperoleh sumber ini adalah hidrakarbon,fenol,dan senyawa
heterlistik aromatic
Pada tahun 1873, Kekule menjelaskan struktur benzena
sebagai cincin heksagon yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap
berselang-seling. Struktur inilah yang paling mendekati sifat-sifat kimia
benzena. Panjang ikatan karbonkarbon (C-C) dalam benzena sebesar 0,139 nm.
Panjang ikatan C-C itu lebih panjang dibanding ikatan
rangkap (sebesar 0,133 nm) dan lebih pendek dibanding ikatan tunggal (0,147
nm).
Hal ini dikarenakan dalam benzena terjadi tumpang tindih
orbital 2p yang paralel membentuk donut yang terletak diatas dan dibawah bidang
cincin.
Hidrokarbonaromatic :
CH3 CH3 CH3
toluene p-xilena
naftalena fenantrena
benzenatersubstitusi senyawapolisiklik
Heterosiklik nitrogen aromatic :
N
N
Piridina kuinolina
Senyawa yang mengandung cincin benzene dan cincin heterosiklik aromatic dalam
sistem-sistem
biologi
juga
sangat
biasa.Seperti
:
nikotina estron asam urat
PERSYARATAN
SENYAWA AROMATIK
1. Molekul
harus siklik dan datar
- memiliki orbital p yang tegakluruspadabidangcincin
(memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi)
- Memilikielektron pi = 4n + 2 (aturanHuckle) ;
n
= bilanganbulat
4. Tiap
atom cincin ( cincin –cincin) harus memiliki orbital p tegak luruspada bidang
cincin, jika suatu sistem tidak memenuhi kriteria ini , maka tak mungkin
terjadi delokalisasi penuh elektron pi.
Rumusan
ikatan valensi ( dari ) suatu senyawa aromatik biasanya menunjukkan suatu
cincin dengan ikatan tunggal berselang-seling dengan ikatan rangkap.
Siklooktatetraena
merupakan suatu senyawa semacam itu . siklooktatetraena bereaksi adisi dengan
hidrogen halida dan dengan halogen. Reaksi-reaksi ini bersifat khas untuk
alkena, tetapi tidak khas untuk benzena dan senyawa aromatik lain.
Siklooktatetraena
tidak berbentuk datar, tetapi telah di buktikan berbentuk seperti bak mandi
siklooktatetraenatidakaromatik8
elektron
.
Ada salah aturan yang
mengatakan senyawa aromatik yaitu ion siklopentadiena:
A. Ion
Siklopentadiena
Adalah suatu diena konjugasi dan tidak
aromatik. Alasan utama mengapa tidak aromatik ialah bahwa satu atom karbon nya
adalah
, tidak
. Karbon
ini tidak mempunyai orbital p, untuk ikut
berikatan pi. Tetapi bila di ambilsatu ion hidrogen dari dalam siklopentadiena.
Masing- masing ion memiliki lima orbital
molekul
(terbentuk dari lima orbital p, satu per
karbon). Anion siklopentadiena dengan enam elektron pi (4n+) ,
menyisi 3 orbitalnya dan semua elektron pi ini berpasangan maka anion itu
bersifat aromatik . tetapi kation itu hanya mempunyai elektron p(4n), yang
harus mengisi 3 orbital. Maka elektron pi ini tak akan semuanya berpasangan.
Jadi kation itu tidak bersifat aromatik.
Bersifat aromatik
tidak bersifat aromatik
E
|
E
|
4*
5*
4*
5*
3*
↑↓ ↑↓
2* terisi
3* ↑ ↑
2* tak terisi
1*
↑↓
1*
↑↓ penuh
Siklopentadiena
bersifat asam lebih kuat dari pada kebanyakan hidrokarbon lain karena anionnya
bersifat aromatik dan karenanya terstabilkan secara resonansi. Meskipun
siklopentadiena tidak sekuat suatu asam karboksilat, diena ini bersifat donor
proton dalam kehadiran suatu suatu basa
kuat (pKa siklopentadiena
= 16, serupa dengan pKa alkohol.
Berbeda sekalai dengan pKa
siklopentana).
2.2
SIFAT FISIS dan KIMIA HIDROKARBON
A.
aromatik
•
Seperti HIDROKARBON ALIFATIK dan
ALISIKLIK, BENZENA dan
HIDROKARBON AROMATIK bersifat NON POLAR
•
Tidak larut dalam air
•
Larut dalam berbagai
pelarut organik
•
BENZENA digunakan sebagai
pelarut
•
BENZENA dapat membentuk
campuran AZEOTROP dengan
air
•
BENZENA
bersifat TOKSIK – KARSINOGENIK (HATI-HATI MENGGU
NAKAN BENZENA SEBAGAI PELARUT, HANYA
DIGUNAKAN APABILA
TIDAK ADA ALTERNATIF LAIN MISALNYA TOLUENA)
•
Titik didih dantitik
leleh lihat tabel berikut
:
NAMA SEYAWA
|
TL,oC
|
TD,OC
|
BENZENA
|
5,5
|
80
|
TOLUENA
|
-95
|
111
|
o-XILENA
|
-25
|
144
|
m-XILENA
|
-48
|
139
|
p-XILENA
|
13
|
138
|
B. Benzena
Sifat Fisik
a. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (27 oC).
c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50 oC
d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut
nonpolar
e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar
Sifat Kimia
a. Benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripadaadisi
b. Halogenasi
Benzena dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis besi(III)
klorida membentuk halida benzena dan hydrogen klorida.
d. Sulfonasi
Benzena bereaksi dengan asam sulfat membentuk asam
benzenasulfonat, dan air.
e. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan nitrobenzena
dan air.
f. Alkilasi
Benzena bereaksi dengan alkil halida menmbentuk alkil benzena
dan hidrogen klorida.
2.3.TATANAMA
SENYAWA AROMATIK
senyawa
aromatic adalah senyawa yang mengandung cincin benzena.Penamaan senyawa ini
adalah sebagai berikut:
1.
penanaman menurut sistem trival untuk
beberapa senyawa tuturunan benzena sudah dikenal dari pada nama sistem
IUPAC.contohnya seperti dibawah ini:
(Alil benzene)
(metal benzena)
(vinil benzene )
2.
jika molekulnya besar kompleks dan
terikat pada cincin benzene ,maka penanamaanya mengikuti hidrokarbon ,dimana
benzena menjadi salah satu subsituen dari hidrakarbon.
CH3 CH3
Gugus fenil biasa juga disebut dengan gugus aril atau
disingkat
dengan
Ph
atau Ar.
3.
jika terdapat lebih dari satu subsitituen
terikat pada benzena ,maka penanamaanya adalah sebagai berikut :
-posisi 1:2
disebut orto
-posisi 1:3
disebut meta
-posisi 1:4
disebut para
4.
Jika
benzene mengikat gugus fungsi ,maka penanaman adalah dengan menggunakan aril
diikuti dengan gugus fungsinya.
(asam benzene
sulfonat)
(benzamida )
fenon)
OH (Fenol hidroksi benzene)
COOH (asambenzoat benzene karboksilat)
CL (klorobenzena)
NH2
(anilina
aminobenzena)
2.4. Tatanama Benzena
a. Benzena monosubstitusi
monosubstitusi adalah benzena dengan 1 substituen alkil.
Penamaan benzena monosubstitusi menurut IUPAC adalah dengan
menyebutkan nama alkil disertai akhiran benzena.
b. Benzena disubstitusi
Benzena disubstitusi merupakan benzena dengan 2 substituen
alkil. Apabila benzena mengikat 2 substituen, maka kemungkinan memiliki 3
isomer struktur, antara lain: Posisi 1,2 disebut posisi ortho Posisi 1,3
disebut posisi meta.
Penentuan nama benzena disubstitusi antara lain:
1) Menentukan posisi substituen (posisi 1,2/1,3/1,4)
2) Menentukan nama substituen dalam urutan alfabetnya
3) Menambahkan akhiran benzena.
Jika salah satu diantara 2 substituen yang terikat pada cincin
benzena memberikan nama khusus (seperti tercantum dalam label nama trivial)
maka senyawanya diberi nama sebagai turunan dari nama trivial tsb.
Contoh :
c. Benzena polisubstitusi
Benzena polisubstitusi adalah benzena yang terdiri dari 3/lebih
substituen. Rumus yang mungkin terjadi:
Adapun tatanama benzena polisubstitusi adalah :
1) Menyebutkan semua substituen yang terikat beserta nomornya
(urutan penomoran substituen sesuai alphabet dan dari angka yang terkecil).
2) Menambahkan kata “benzena” sebagai akhiran.
Contoh penamaan senyawa benzena polisubstitusi :
Jika salah satu dari 3 substituen memberikan nama khusus
(trivial), maka senyawa benzena polisubstitusi diberi nama sebagai turunan dari
nama khusus tsb.
Beberapa nama trivial benzena monosubstitusi antara lain:
Table:
2.5.IKATAN
DALAM BENZENA
Meskipun
rumus molekul benzena (C6H6) ditetapkan segera setelah
penemuannya dalam tahun 1825, diperlukan 40 tahun sebelum Kekule mengusulkan
struktur heksagonal untuk benzena.Struktur yang mula-mula diusulkan tidak
mengandung ikatan rangkap (karena benzena tidak bereaksi yang katareteristik alkena).
Agar taat-asas terhadap tetravalensi karbon, Kekule menusulkan dalam tahun1872
bahwa benzena mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap ynag
berselang-seling. Untuk menerangkan adanya hanya tiga benzena terdisubtitusi,
Kekule menyarankan bahwa cincin benzena
berada dalam kesetimbangan yang cepat dengan struktur dalam mana ikatan rangkap
berada dalam posisi alternatifnya. Gagasan ini bertahan selama 50 tahun sebelum
digantikan oleh teori resonans dan orbital molekul.
Rumus-rumus kekule
untuk benzena ,yang menunjukan tiga ikatan rangkap danbukan lingkaran dalam
cincin ,tidak menjelaskan kestabilanyang unik (dari ) cincin benzena
Namun
rumus-rumus ini memiliki kelebihan-yakni memungkinkan menghitung banyak
elektron pi dalam sekejab.sehubungan dengan teori resoniasi formula ini sangat
berguna .oleh karena itu ,rumus kekule digunakandalam membahas reaksi-reaksi
benzena .
Perhatikan
orbital
benzena, benzena mempunyai enamkarbon
dalam sebuah cincin. Cincin itu datar, dan
tiap atom karbon mempunyai sebuah orbital p tegak lurus bidang cincin ini.
Tumpang
tindihnya keenam orbital p mengakibatkan terbentuknya enam orbital molekul
.bila diperhtikan keenam orbital
molekulnya yang mungkin bagi benzena, akan nampak bahwa representasi awan pi
aromatik sebagai suatu “donat rangkap”, barulah mewakili (menyatakan) satu,
, dari enam orbital molekul itu. Dalam
orbital
ini, keenam – enam orbital p dari benzena bersifat sefase (in phase) dan tumpang- tindih secara
sama ; orbital ini berenergi terendah karena tak memiliki simpul (node) di antara inti karbon.
Orbital
dan orbital
masing-masing mempunyai satu bidang simpul di
antara inti-inti karbon. Kedua orbital bonding ini bersifat berdegenerasi
(degenerate, berenergi sama) dan energi itu lebih tinggi dari pada energi
orbital molekul
. Benzena dengan enam elektron p, mengisi orbital-orbital
,
, dan
masing-masing dengan sepasang elektron. Maka
ketiga orbital ini merupakan orbital-orbital (dari) benzena.
E
|
2↑ ↓
3↑ ↓
1↑ ↓
|
orbital
bonding
SUBTITUSI
SENYAWA AROMATIK
Pada substitusi aromatik, 1 substituen pada cincin arena (biasanya hidrogen) akan
digantikan dengan substituen lainnya. 2 tipe utama adalah substitusi aromatik elektrofilik (reagen
aktifnya elektrofil) dan substitusi aromatik nukleofilik (reagennya
nukleofil). Pada substitusi aromatik
radikal-nukleofilik, reagen aktifnya berupa radikal. Salah satu contohnya
adalah nitrasi dari asam salisilat:
Nitrasi dari asam salisilat
Reaksi penggandengan
Pada reaksi penggandengan, logam akan mengkatalisasi penggandengan di antara 2
fragmen radikal formal. Hasil yang biasanya didapat dari reaksi penggandengan
adalah pembentukan ikatan karbon-karbon baru, misalnya alkilarena, vinil arena, biraril, ikatan karbon-nitrogen (anilina)
atau ikatan karbon-oksigen baru.
Contohnya adalah arilasi dari perfluorobenzena
Benzena
tersubstitusi diberi nama dengan awalan orto,meta dan para,dan tidak dengan
nomor-nomor posisi.awalan orto menunjukkan bahwa kedua substituen itu 1,2 satu
sama lain dalam satu cincin benzena .meta menandai hubungan 1,3.dan para
hubungan 1,4.
Penggunaan
orto,meta,dan para sebagai ganti nomor-nomor posisis hanya di pertahankan untuk
benzena tersubstitusi,sistem ini tidak digunakan untuk sikloheksanaatau sistem
cincin lain.
Penggunaan
awalan ini dalam menamai beberapa benzena tersubstitusi adalah sebagai berikut
Dalam
reaksi benzena akan digunakan istilah
substitusi –orto (ataupun substitusi-meta
atau para ,atau orto-substitusi).prhatikan bahwa benzena monosubstitusi
mempunyai dua posisi orto dan meta,tetapi hanya satu posisi para.
Jika
terdapat tiga substituen atau lebih pada sebuah pada sebuah cincin benzena
,sistgem o, m, p, tak daoat lagi diterapkan.dalam hal ini,harus diterapkan
.dalam hal ini,
Benzena sebagai suatu
substituen disebut gugus fenil.bagaimana
suatu substituen toluena disebut,bergantung
pada lekatan
2.6.KEGUNAAN
BENZENA
Kegunaan benzena yang terpenting
adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa
aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing
dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi
kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan
kegunaannya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
|
Struktur Polistirena
|
3.
Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Garam
diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu
contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:
Struktur Zat Pewarna Red No.2
|
Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.
4.
Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat dan Turunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:
• Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah:
• Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
|
|
Asam asetil salisilat
|
• Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
|
|
Natrium Benzoat
|
• Metil
salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
|
|
Metil Salisilat
|
• Asam
tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.
|
|
Asam Tereftalat
|
• Parasetamol (asetaminofen)
memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir
semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan
parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
|
|
Parasetamol
|
Diagram Kegunaan Benzena dan Turunannya:
2.7. Pembutan Benzena
a. Memanaskan natrium benzoat kering dengan natrium hidroksida
berlebih akan menghasilkan benzena.
b. Mereaksikan asam benzenasulfonat dengan uap air akan menghasilkan
benzena.
c. Mereduksi fenol dengan logam seng akan menghasilkan benzena.
d. Mengalirkan gas asetilena ke dalam tabung yang panas dengan
katalis Fe-Cr-Si akan menghasilkan benzena.
2.8. Kegunaan dan Dampak Benzena dalam Kehidupan
a. Kegunaan
1) Benzena digunakan sebagai pelarut.
2) Benzena juga digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan
obat, plastik, karet buatan dan pewarna.
3) Benzena digunakan untuk menaikkan angka oktana bensin.
4) Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat.
Selain itu benzena juga digunakan sebagai bahan dasar membuat stirena (bahan
membuat sejenis karet sintetis) dan nilon–66.
5) Asam Salisilat
Asam salisilat adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat.
Ester dari asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama
aspirin atau asetosal.
6) Asam Benzoat
Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan
olahan.
7) Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna
diazo. Reaksi anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan
proses ini disebut diazotisasi.
8). Toluena
Kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai
bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
7) Stirena
Jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena,
suatu jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik,
bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
8) Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan
baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
9) Natrium Benzoat
Seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan sebagai
bahan pengawet makanan dalam kaleng.
10) Fenol
Fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal
dengan nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan
(pembunuh bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
b. Dampak
1) Benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).
2) Benzena dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada
konsentrasi tinggi, sedangkan pada konsentrasi rendah menyebabkan sakit kepala
dan menaikkan detak jantung.
KESIMPULAN
1. Tatanama Senyawa Aromatik merupakan materi yang harus dipahami
dengan baik karena di dalamnya
mencakupcukup banyak materi lainnya, seperti tatanama senyawa,sifat,fungsi,kegunaan,struktur,cara
penulisan struktur molekul organik
2. Benzena dapat bereaksi
dengan halogen dengan katalis besi(III) klorida membentuk halida benzena dan
hydrogen klorida.
3. salah satu dampak benzena adalah :
benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik).
DAFTAR
PUSTAKA
Ralp
J.Fessenden & Joan S.Fessenden KIMIA ORGANIK EDISI KE 3 JILID 1.Jakarta :
Erlangga
Drs Parlan M.Si 2003. Kimia Organik
I. Malang JICA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar