Rabu, 04 Desember 2013

kimia organik fisik


Artikel Asam Basa Menurut Arrhenius :
Arrhenius adalah ilmuwan yang berasal dari swedia dan seorang.menurutnya pengertian asam dan basa adalah sebagai berikut :

Asam => Zat yang di dalam air melepaskan  ion H+
Basa => Zat yang di dalam air melepaskan ion H-
            Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x
⎯⎯→Mx+       +          xOH
 
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

Berdasarkan teori Arrhennius yang menyebabkan asam suatu larutan adalah ion H+ yang dihasilkan saat proses ionisasi. Jumlah ion H+ dari ionisasi 1 mol asam disebut valensi asam, sedangkan anionnya disebut sebagai ion sisa asam.
           
Asam basa menurut Bronsted-Lowry :
Teori Brønsted-Lowry jelas menunjuk pada adanya ion hidronium secara nyata, teori ini diusulkan pertama kali pada tahun 1923 dan bukti pertama adanya ion hidronium ditemukan kira-kira satu tahun kemudian yaitu pada kristal asam perklorat monohidrat, HClO4.H2O yang menunjukkan kenampakan yang sama dengan kristal amonium perklorat, NH4+ClO4- atau H3O+ ClO4.
Asam basa menurut Lewis : didasarkan pada transfer pasangan elektron.
Asam menunjukkan spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa menunjukkan  spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas.
Dari data di atas, saya dapat menciptakan permasalahan yaitu :
1.)    Masalah pertama menyangkut tingkah laku garam. Bagaimana garam yang seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun kenyataannya banyak garam yang bersifat tidak netral, jadi bertentangan dengan anggapan ini. Sebagai contoh, larutan ion fosfat dan karbonat bersifat basa, sebaliknya ion-ion amonium bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan ditunjukkan dengan oleh larutan NaH2PO4 yang bersifat basa. ??
2.)    Mengapa teori Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion ??
Tolong ya temand-temand di kasih penjelasannya . . . . . .

5 komentar:

  1. 2. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
    Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.
    jadi teori asam dan basa menurut bronsted lowry dapat juga berupa kation dan anion :)

    BalasHapus
  2. makasih atas penjelsannya yelsi :)

    BalasHapus
  3. menurut saya tentang pertanyaan anda no.2 : ' hal ini dikarenakan penelitian atau teori bronsted-lowry berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh arrheniuss yaitu berdasarkan pada molekul H2O (H+ sebagai anion dan O- sebagai kation)
    penjelasan no.1. saya juga belum tahu penyebabnya ....
    semoga bermanfaat ya :)

    BalasHapus
  4. jawaban no.1.: '' karena molekul NaH2PO4 dapat menerima ion H+ sehingga bersifat basa. reaksinya : NaH2PO4 + H+ ---> Na+ + H3PO4
    ini sebagian pendapat yang saya ketahui ... :)

    BalasHapus
  5. jawaban yang octa jelaskan bermanfaat bagi saya, sehingga saya sekarang semakin paham atas pertanyaan yang belum saya ketahui sebelumnya ..
    terima kasih ya teman-teman atas komentar nya ..

    BalasHapus